“Karya ini harus kita apresiasi sebagai sebuah pandang an kristis yang ingin menyajikan apa adanya akan fakta-fakta yang akhir-akhir ini berkembang di Mu ham madiyah, utamanya di ranah pemikiran Islam. Karya ini bisa pula kita baca sebagai kegelisahan seorang kader muda Muhammadiyah ketika melihat organisasi yang diyakininya sebagai modern dan progresif justru belakangan ini memunculkan konservatisme yang cukup menggelisahkan.”
(Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, M.A. – Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2000-2005)
——————————————
Inilah Islam: satu agama dengan banyak tafsir. Di Indonesia saja, Islam menampakan dirinya dalam berbagai ragam bentuk: organisasi Islam, pemikiran, mazhab, dan sejenisnya. Dalam bentuk organisasi ada Muhammadiyah, ada Nahdlatul Ulama (NU). Persatuan Islam Nahdhatul Wathan, dan seterusnya. Dalam konteks pemikiran, Islam Indonesia mewujudkan diri dalam Islam liberal, Islam radikal, Islam Progresif, Islam konservatif, Islam fundamentalis, dan masih banyak lagi. Kenyataan ini tidak dapat ditolak dan harus kita terima sebagai sebuah kelaziman zaman; blue-print dari Tuhan untuk umat-Nya agar dengan ragam perbedaan itu bisa saling menghargai dan mengambil manfaat.
Perbedaan-perbedaan itu, belakangan tidak hanya melanda organisasi atau kelompok-kelompok ideologis yang berlainan; bahkan dalam satu konteks ideologis sekalipun, perbedaan itu juga muncul. Di Muhammadiyah, sebagaimana ditunjukan oleh buku ini, juga sebenarnya tengah terjadi kenyataan yang semacam ini. Kelompok konservatif dalam organisasi ini menyerukan agar Muhammadiyah menjaga posisi puritannya dan melindungi dan melindungi Islam dari pengaruh-pengaruh luar yang sangat mungkin mencemari kemurnian ajaran-ajaran Islam. Di sisi lain, kelompok progresif berusaha mempromosikan respon baru dan fleksibel terhadap isu-isu baru dalam wacana pemikiran Islam kontemporer. Keberadaan dua pemikiran yang saling bertentangan ini akhirnya bermuara pada lahirnya ketegangan, pertarungan ide, dan saling curiga antara kedua kelompok tersebut.
“Buku yang ditulis oleh Pradana Boy ZTF, seorang intelektual muda Muhammadiyah, ini memberikan gambaran yang khas tentang organisasi Islam modernis yang selama ini banyak ditulis oleh orang luar. Buku ini menarik karena memberikan peta mutakhir tentang Muhammadiyah kontemporer, dengan mengajukan beberapa persoalan sensitif dalam organisasi Islam modernis, seperti pluralisme agama, multikulturalisme, kesetaraan gender dan dialog antaragam. Selamat saya ucapkan kepada penulis buku ini, seorang dosen muda Universitas Muhammadiyah Malang, atas karya yang bisa dikatakan cukup berani “membuka” ruang dalam Muhammadiyah.”
(Dr. Zuly Qodir – Sosiolog, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta)
Para Pembela Islam: Pertarungan Konservatif dan Progresif di Tubuh Muhammadiyah
Penulis: Pradana Boy ZTF
Tahun Terbit: 2009
ISBN: 978-602-9532-56-2
Halaman: XVI + 200
Harga: Rp 65.000,-/eks
Deskripsi
Sinopsis:
“Karya ini harus kita apresiasi sebagai sebuah pandang an kristis yang ingin menyajikan apa adanya akan fakta-fakta yang akhir-akhir ini berkembang di Mu ham madiyah, utamanya di ranah pemikiran Islam. Karya ini bisa pula kita baca sebagai kegelisahan seorang kader muda Muhammadiyah ketika melihat organisasi yang diyakininya sebagai modern dan progresif justru belakangan ini memunculkan konservatisme yang cukup menggelisahkan.”
(Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, M.A. – Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2000-2005)
——————————————
Inilah Islam: satu agama dengan banyak tafsir. Di Indonesia saja, Islam menampakan dirinya dalam berbagai ragam bentuk: organisasi Islam, pemikiran, mazhab, dan sejenisnya. Dalam bentuk organisasi ada Muhammadiyah, ada Nahdlatul Ulama (NU). Persatuan Islam Nahdhatul Wathan, dan seterusnya. Dalam konteks pemikiran, Islam Indonesia mewujudkan diri dalam Islam liberal, Islam radikal, Islam Progresif, Islam konservatif, Islam fundamentalis, dan masih banyak lagi. Kenyataan ini tidak dapat ditolak dan harus kita terima sebagai sebuah kelaziman zaman; blue-print dari Tuhan untuk umat-Nya agar dengan ragam perbedaan itu bisa saling menghargai dan mengambil manfaat.
Perbedaan-perbedaan itu, belakangan tidak hanya melanda organisasi atau kelompok-kelompok ideologis yang berlainan; bahkan dalam satu konteks ideologis sekalipun, perbedaan itu juga muncul. Di Muhammadiyah, sebagaimana ditunjukan oleh buku ini, juga sebenarnya tengah terjadi kenyataan yang semacam ini. Kelompok konservatif dalam organisasi ini menyerukan agar Muhammadiyah menjaga posisi puritannya dan melindungi dan melindungi Islam dari pengaruh-pengaruh luar yang sangat mungkin mencemari kemurnian ajaran-ajaran Islam. Di sisi lain, kelompok progresif berusaha mempromosikan respon baru dan fleksibel terhadap isu-isu baru dalam wacana pemikiran Islam kontemporer. Keberadaan dua pemikiran yang saling bertentangan ini akhirnya bermuara pada lahirnya ketegangan, pertarungan ide, dan saling curiga antara kedua kelompok tersebut.
“Buku yang ditulis oleh Pradana Boy ZTF, seorang intelektual muda Muhammadiyah, ini memberikan gambaran yang khas tentang organisasi Islam modernis yang selama ini banyak ditulis oleh orang luar. Buku ini menarik karena memberikan peta mutakhir tentang Muhammadiyah kontemporer, dengan mengajukan beberapa persoalan sensitif dalam organisasi Islam modernis, seperti pluralisme agama, multikulturalisme, kesetaraan gender dan dialog antaragam. Selamat saya ucapkan kepada penulis buku ini, seorang dosen muda Universitas Muhammadiyah Malang, atas karya yang bisa dikatakan cukup berani “membuka” ruang dalam Muhammadiyah.”
(Dr. Zuly Qodir – Sosiolog, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta)
Produk Terkait
Shalat Yang Sempurna
Buy NowLima Kearifan
Buy NowPendidikan Melalui Busana Muslim
Buy Now